Kondom 2015 – Dengan
sebuah inovasi dalam rancangan di Kondom itu yang merupakan sebuah bentuk dari
sebuah alat kontrasepsi yang memang sangat perlu buat hubungan Suami Istri
untuk tidak membosankan. Dan di dalam sepanjang tahun 2015 pun yang sudah
mempunyai Inovasi-inovasi yang mengenai Kondom yang sangat menarik sekali buat
para pasangan Suami Istri.
Dengan sebuah penemuan seputar masalah Kondom tersebut juga
yang dapat bias di yakinkan dapat bias membuat sebuah hubungan ranjang dari
pasangan Suami Istri untuk dapat bias lebih bergairah dan memuaskan seperti
yang telah di rangkum oleh Bisnis Poker berikut ini.
1. Kondom yang setipis kulit manusia
Tim peneliti dari Intelligent Polymer Research Institute,
University of Wollongong, Australia berhasil menciptakan kondom 'generasi
baru'. Tak hanya bahannya yang setipis kulit manusia, tetapi juga diklaim
memberikan perlindungan lebih dari kondom pada umumnya.
Bahannya adalah hidrogel, seperti halnya yang kerap ditemukan pada lensa kontak, pasta gigi dan gel pembersih muka, sehingga sebagian besar bahannya adalah air. Bahan hidrogel juga membuat kondom ini tidak terasa seperti sarung tangan karet.
Salah satu penemu, Dr Robert Gorkin mengatakan dalam waktu dekat, tim peneliti juga berencana melekatkan obat anti-HIV ke dalam kondom bikinan mereka. Dengan begitu, selain mencegah kehamilan yang tak diinginkan, kondom ini juga benar-benar bisa melindungi pasangan suami istri dari penyakit menular seksual.
Bahannya adalah hidrogel, seperti halnya yang kerap ditemukan pada lensa kontak, pasta gigi dan gel pembersih muka, sehingga sebagian besar bahannya adalah air. Bahan hidrogel juga membuat kondom ini tidak terasa seperti sarung tangan karet.
Salah satu penemu, Dr Robert Gorkin mengatakan dalam waktu dekat, tim peneliti juga berencana melekatkan obat anti-HIV ke dalam kondom bikinan mereka. Dengan begitu, selain mencegah kehamilan yang tak diinginkan, kondom ini juga benar-benar bisa melindungi pasangan suami istri dari penyakit menular seksual.
2. Kondom yang mampu bunuh bibit penyakit
Peneliti dari Texas A&M yang saat ini telah berusaha
untuk membuat kondom yang memiliki fungsi pelindung ekstra. Profesor Mahua
Choudhury yang berasal dari departemen farmasi itu adalah orang yang
mengembangkan kondom hydro gel berantioksidan. Kondom yang telah dibuat dalam sebuah
upaya didalam memerangi penyakit menular seksual terutama infeksi human
immunodeficiency virus (HIV) yang saat ini angka penularannya oleh dunia terus
ditekan.
Antioksidan yang dibenamkan dalam kondom diambil dari tanaman yang telah diteliti mampu melawan HIV. Zat akan aktif berperan apabila terjadi kerusakan pada kondom.
"Ketika ada kecelakaan atau sesuatu terjadi, antioksidan akan dilepaskan dan mencegah replikasi dari HIV," papar Choudhury.
Kondom ini sudah dikembangkan sejak tahun 2014 dengan dana dari lembaga amal Bill & Melinda Gates Foundation. Menurut Choudhury saat ini kondom tengah dalam proses pengecekan keefektifannya.
Antioksidan yang dibenamkan dalam kondom diambil dari tanaman yang telah diteliti mampu melawan HIV. Zat akan aktif berperan apabila terjadi kerusakan pada kondom.
"Ketika ada kecelakaan atau sesuatu terjadi, antioksidan akan dilepaskan dan mencegah replikasi dari HIV," papar Choudhury.
Kondom ini sudah dikembangkan sejak tahun 2014 dengan dana dari lembaga amal Bill & Melinda Gates Foundation. Menurut Choudhury saat ini kondom tengah dalam proses pengecekan keefektifannya.
3. Kondom sesuai ukuran Mr P
Guan-Hao Pan dari National Taipei University of Technology
membuat kondom yang disesuaikan dengan ukuran penis dan diberi nama Love Guide
Condom. Menurut Pan,selama ini pria kerap tidak tepat memilih ukuran kondom
hingga tidak bisa berfungsi dengan optimal.
Lima ukuran tabung kondom tersebut dibagi menjadi zucchini (timun Jepang) dengan diameter tabung 5 cm, lalu turun ke tabung yang lebih kecil bergambar lobak dengan diameter 4,5 cm, pisang dengan diameter 4 cm, wortel dengan diameter 3,5 cm, dan yang paling kecil adalah tabung bergambar timun dengan diameter 3 cm.
Dalam kemasan per satu kondom, terdapat semacam tonjolan sehingga di ujung kondom itu menyembul dan harus dijepit pada saat diambil. Tujuannya, supaya konsumen bisa memakai kondom dengan cara yang tepat. Sebab, selama ini banyak pula orang yang terbalik menggunakan kondom di mana bagian luar justru dipakai untuk bagian dalam.
Lima ukuran tabung kondom tersebut dibagi menjadi zucchini (timun Jepang) dengan diameter tabung 5 cm, lalu turun ke tabung yang lebih kecil bergambar lobak dengan diameter 4,5 cm, pisang dengan diameter 4 cm, wortel dengan diameter 3,5 cm, dan yang paling kecil adalah tabung bergambar timun dengan diameter 3 cm.
Dalam kemasan per satu kondom, terdapat semacam tonjolan sehingga di ujung kondom itu menyembul dan harus dijepit pada saat diambil. Tujuannya, supaya konsumen bisa memakai kondom dengan cara yang tepat. Sebab, selama ini banyak pula orang yang terbalik menggunakan kondom di mana bagian luar justru dipakai untuk bagian dalam.
4. Kondom yang akan berpendar jika pasangan idap IMS
Tiga remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah di
Inggris menciptakan kondom 'pintar' yang bisa berpendar jika pasangan
terdeteksi mengidap infeksi menular seksual (IMS). Kondom ini diberi nama
ST.EYE.
Bentuknya akan dibuat tak jauh berbeda dengan kondom pada umumnya. Hanya saja di lapisan karet terluar dari kondom ini nantinya 'dipasangi' sejumlah molekul yang akan menempel pada bakteri dan/virus yang berkaitan dengan infeksi menular seksual pada umumnya.
Molekul-molekul tersebut kemudian akan berpendar atau memancarkan warna tertentu. Pancaran warna yang diperlihatkan juga disesuaikan dengan jenis penyakit menular seksual yang terdeteksi. Menurut penemunya, hijau untuk chlamydia, kuning untuk herpes, ungu untuk HPV (human papillomavirus), dan biru untuk sifilis.
Sayangnya kondom 'pintar' ini masih sebatas konsep yang diajukan oleh Daanyaal Ali dan kedua rekannya, Musaz Nawaz dan Chirag Shah dari Isaac Newton Academy, Illford, Inggris. Kendati demikian, gagasan mereka ini telah diganjar sebagai juara pertama di ajang Teen Tech Awards 2015 untuk kategori 'Kesehatan'.
Bentuknya akan dibuat tak jauh berbeda dengan kondom pada umumnya. Hanya saja di lapisan karet terluar dari kondom ini nantinya 'dipasangi' sejumlah molekul yang akan menempel pada bakteri dan/virus yang berkaitan dengan infeksi menular seksual pada umumnya.
Molekul-molekul tersebut kemudian akan berpendar atau memancarkan warna tertentu. Pancaran warna yang diperlihatkan juga disesuaikan dengan jenis penyakit menular seksual yang terdeteksi. Menurut penemunya, hijau untuk chlamydia, kuning untuk herpes, ungu untuk HPV (human papillomavirus), dan biru untuk sifilis.
Sayangnya kondom 'pintar' ini masih sebatas konsep yang diajukan oleh Daanyaal Ali dan kedua rekannya, Musaz Nawaz dan Chirag Shah dari Isaac Newton Academy, Illford, Inggris. Kendati demikian, gagasan mereka ini telah diganjar sebagai juara pertama di ajang Teen Tech Awards 2015 untuk kategori 'Kesehatan'.
5. Kondom yang jika disentuh bak meraba tubuh manusia
Kondom generasi baru ini didesain oleh para ilmuwan setelah
melakukan scan otak beberapa relawan yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Para relawan diminta menyentuh kimia material yang akan digunakan untuk membuat
kondom. Dengan menggunakan tiga jari, mereka meraba permukaan bahan dari kiri
ke kanan selama 80 kali.
Hasilnya, bahan hidrogel merupakan satu-satunya yang memiliki hot spot yang kuat di otak. Ketika menyentuh bahan itu, kebanyakan relawan memberikan respons persepsi bahwa bahan itu berbeda sehingga yang bersangkutan ingin merasakannya lagi.
Hidrogel merupakan materi yang tipis dan kuat. Karena terbuat dari bahan dasar air yang diikat oleh rantai molekul yang disebut polimer, hidrogel benar-benar terasa seperti kulit manusia.
"Rasanya seperti jaringan manusia betulan, seperti ketika Anda menyentuh seseorang yang tertutup pelumas," kata peneliti neuroscience, Dr Joseph Ciorciari dari Swinburne University.
Hasilnya, bahan hidrogel merupakan satu-satunya yang memiliki hot spot yang kuat di otak. Ketika menyentuh bahan itu, kebanyakan relawan memberikan respons persepsi bahwa bahan itu berbeda sehingga yang bersangkutan ingin merasakannya lagi.
Hidrogel merupakan materi yang tipis dan kuat. Karena terbuat dari bahan dasar air yang diikat oleh rantai molekul yang disebut polimer, hidrogel benar-benar terasa seperti kulit manusia.
"Rasanya seperti jaringan manusia betulan, seperti ketika Anda menyentuh seseorang yang tertutup pelumas," kata peneliti neuroscience, Dr Joseph Ciorciari dari Swinburne University.